Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang di blogku ^_^ BINGKAI HATI: Desember 2011

Tidak Kasar, Bahkan Terhadap Musuh.

30/12/2012
Rasulullah SAW selalu menjaga lisannya meskipun ketika berselisih dengan orang lain. Belum pernah Beliau mengucapkan kata - kata kasar kepada orang lain, bahkan kepada musuh - musuhnya sekalipun.

Alkisah, setelah Kaum Muslimin memperoleh kemenangan diMekkah, sehingga penduduk Mekkah seluruhnya masuk Islam, Rasulullah melebarkan sayapnya dalam berdakwah kedaerah diluar Mekkah, Beliau bersama rombongan Kaum Muslimin, diantaranya Sayyidina Abu Bakar. Memulai perjalannya ke Kota Thaif. Hal ini mengingatkan bagaimana Beliau pada awal dakwah Islam pernah datang ke Kota yang sejuk itu tetapi justeru mendapat cemoohan dan diusir dengan sangat hina.

Sampai - sampai Para Penghuni langit sangatlah murka dengan perlakuan kaum kafir Thaif waktu itu, tetapi Nabi Muhammad SAW tetap sabar, dan malah mendoakan keturunan mereka semoga kelak masuk Islam. Karena itulah, Beliau ingin melihat buah Doa yang dipanjatkan beberapa tahun sebelumnya.

Selain Abu Bakar, dalam rombongan itu ikut pula dua putra Sa'id bin Ash. Sa'id bin Ash adalah salah seorang yang ketika hidupnya sangat memusuhi Allah dan Rasul-Nya. Namun setelah, Fathu Mekkah (Pembebasan Mekkah), anak-anaknya masuk Islam.

Kebetulan, ketika tiba di Kota Thaif, Abu Bakar melewati sebuah kuburan dan ia bertanya: " Kuburan Siapakah ini ?" Orang - orang menjawab :" Ini adalah kuburannya Sa'id bin Ash." Abu Bakar kemudian dengan spontan berkata," Mudah-mudahan Allah memberi laknat kepada Penghuni Kuburan ini, karena ketika hidupnya telah memusuhi Allah dan Rasul-Nya."

Mendengar ucapan Abu Bakar, marahlah Putra Sa'id bin Ash, yaitu Amr bin Sa'id, dan protes, " Wahai Rasulullah, inilah kuburan Seorang Lelaki yang lebih banyak memberi makanan, dan dia (sambil menunjuk Abu Bakar) lebih banyak memenggal kepala daripada Abu Quhafah (Ayah Abu Bakar)."

Mendengar protes Amr bin Sa'id, Abu Bakar tidak terima, beliau kemudian juga protes kepada Rasulullah," Wahai Rasulullah SAW, pantaskah ia mengucapkan perkataan seperi itu kepadaku ?" Kemudian Rasulullah menegahi," Berhentilah mengucapkan kata - kata seperti itu kepada Abu Bakar, wahai Amr !"

Amr bin Sa'id tersinggung, lalu pergi dari Rombongan. Rasulullah SAW kemudian mendekati Abu Bakar dan berkata, " Wahai Abu Bakar, apabila Engkau menyebut orang - orang kafir hendaklah secara umum. Janganlah mengkhususkan seperti itu, karena akan menimbulkan kemarahan putra - putranya. "

Lidah yang Menyelamatkan

Setelah kejadian itu, Kaum Muslimin sepakat untuk menghentikan perkataan yang akan menimbulkan kemarahan kepada keturunan mereka. Rasulullah SAW tidak saja melarang mencela kaum kafir secara khusus, tetapi juga melarang Kaum Muslimin memaki-maki orang musyrik yang terbunuh di Perang Badar.

Beliau berkata," Janganlah mereka dimaki - maki. Apa - apa yang kamu katakan tidak sampai kepada mereka, tetapi akan membuat sakit hati orang - orang yang masih hidup. Ketahuilah, kata - kata kasar itu adalah Perbuatan Rendah. "

Ahlaq utama yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Para Sahabatnya sangatlah tinggi, sehingga Beliau hanya berkata yang benar, dan terlarang bagi dirinya untuk mendoakan buruk kepada para musuhnya. Hal ini tergores dalam untaian tarikh Nabi Muhammad SAW, ketika Beliau meninggalkan Kabilah Tsaqif. Ada seorang sahabat yang berkata kepada Beliau," Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah supaya mereka (Para Musuh Kaum Muslimin) memperoeh musibah."

Apa jawaban Nabi ? " Ya Allah, berilah petunjuk kepada Kabilah Tsaqif dan bawalah mereka (kejalan yang benar)." Terhadap musuh saja Rasulullah masih berbuat santun, bagaimana dengan sesama Kaum Muslimin ? Inilah Nasehat Beliau yang sangat terkenal, dan sering dikutif Para Mubaligh dimimbar pengajian .

Diriwayatkan dari Abu Musa Al - Asy'ari, " Aku berkata," Wahai Rasulullah, siapakah orang - orang muslim yang paling utama?" Rasulullah SAW, bersabda," Ialah Orang Muslim yang membuat Kaum Muslimin merasa selamat dari lidah dan tangannya." (HR. bUKHARI - Muslim)

Tersebab Hujan, Bukan Hanya Tanah Yang Menjadi Subur, Tapi Insya Allah Iman Juga.

28/12/2011
“Pulau Jawa Paling Beresiko Terkena Kekeringan” (www.detiknews.com 18/9/2011). Di saat-saat seperti itu, biasanya orang lalu ingat hujan dan berharap segera turun. Itu saja! Jarang yang merenungkan, bahwa di balik hujan ada tanda-tanda Kemahabesaran Allah.
Terukur! Hebat!

Mari, kita tadabburi “apa dan bagaimana” hujan itu. Untuk itu, kita ikuti kajian menarik dari Harun Yahya atas sejumlah ayat Al-Qur’an seperti yang ditulisnya di www.harunyahya.com. Berikut ini petikannya.

Pertama, air turun ke bumi menurut kadar tertentu. Hujan adalah air yang diturunkan Allah ‘menurut kadar’. “Dan, Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) …” (QS Az-Zukhruf [43]: 11).

Hujan turun dalam takaran yang tepat. Misal, kecepatan turunnya. Benda yang berat dan ukurannya sama dengan air hujan, bila dijatuhkan dari ketinggian 1.200 meter, akan mengalami percepatan terus-menerus dan jatuh ke bumi dengan kecepatan 558 km/jam. Sementara, rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanya 8-10 km/jam.

Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah. Andai bentuk titik hujan berbeda, atau andai atmosfer tak memiliki sifat gesekan, bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan. Lihatlah angka-angka di bawah ini.

Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter. Pada kasus ini, satu tetes air yang jatuh akan memiliki efek yang sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 110 cm.

Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505×1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan ‘takaran’.

Kedua, air hujan adalah tawar. “Maka, terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur?” (QS Al-Waqi’ah [56]: 68-70). “… dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?” (QS Al-Mursalaat [77]: 27). “Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu” (QS An-Nahl [16]: 10).

Air hujan berasal dari penguapan air dan 97% di antaranya adalah penguapan air laut yang asin. Namun, air hujan adalah tawar. Air hujan tawar karena adanya hukum fisika yang ditetapkan Allah. Berdasarkan hukum ini, dari manapun asalnya penguapan air ini, baik dari laut yang asin, dari danau yang mengandung mineral, atau dari dalam lumpur, air yang menguap tidak pernah mengandung bahan lain. Air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni dan bersih, sesuai ketentuan Allah. “… Kami turunkan dari langit air yang amat bersih” (QS Al-Furqaan [25]: 48).

Ketiga, hujan memberi kehidupan bagi tanah yang mati. Di Al-Qur’an, banyak ayat yang menyeru kita agar memerhatikan bahwa hujan berguna untuk menghidupkan tanah yang mati. “… dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak” (QS Al-Furqaan [25]: 48-49).

Hujan juga berfungsi sebagai penyubur. Hujan mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang mati. Tetesan yang ‘memberi kehidupan’ ini disebut ‘tetesan tegangan permukaan’. Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari 1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium, kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan timah. Tetesan berisi ‘pupuk’ ini naik ke langit dengan bantuan angin dan setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan inilah, benih dan tumbuhan di bumi memeroleh berbagai garam logam dan unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. “Dan, Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (QS Qaaf [50]: 9).

Garam-garam mineral yang turun bersama hujan merupakan contoh dari pupuk konvensional (kalsium, magnesium, kalium, dan lain-lain) yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan. Sementara, logam berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini, adalah unsur-unsur lain yang meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan produksi tanaman.

Singkat kata, hujan adalah penyubur yang sangat penting. Setelah seratus tahun lebih, tanah tandus dapat menjadi subur dan kaya akan unsur esensial untuk tanaman, hanya dari pupuk yang jatuh bersama hujan. Hutan pun berkembang dan diberi ‘makan’ dengan bantuan aerosol dari laut tersebut.

Dengan cara seperti ini, 150 juta ton pupuk jatuh ke permukaan bumi setiap tahunnya. Andai tidak ada pupuk alami seperti ini, di bumi ini hanya akan terdapat sedikit tumbuhan, dan keseimbangan ekologi akan terganggu. Sungguh, “ … Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa; Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka, Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam” (QS Thaahaa [20]: 52-53).

Buah Tadabbur

Sangat mengesankan penjelasan Al-Qur’an tentang hujan, yang lalu diuraikan secara memikat oleh Harun Yahya. Maka, nikmat besar bernama hujan ini akankah hanya akan berlalu begitu saja tanpa bisa menambah subur iman kita?

http://www.anwardjaelani.com/hujan-ayat-penyubur-iman/

Kata-kata mutiara islami

27/12/2011
Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat: Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”
(Abu Hazim)

Ada enam perkara, apabila dimiliki oleh seseorang maka telah sempurnalah keimanannya : (1) memerangi musuh Allah dengan pedang, (2) tetap menyempurnakan puasa walaupun di musim panas, (3) tetap menyempurnakan wudhu walaupun di musim dingin, (4) tetap bergegas menuju mesjid (untuk melaksanakan shalat berjama’ah) walaupun di saat mendung, (5) meninggalkan perdebatan dan berbantah-bantahan walaupun ia tahu bahwa ia berada di pihak yang benar dan (6) bersabar saat ditimpa musibah.”
(Yahya bin Muadz)

Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.” (Sufyan bin ‘Uyainah)

Akhlak yang paling mulia adalah menyapa mereka yang memutus silaturahim, memberi kepada yang kikir terhadapmu, dan memaafkan mereka yang menyalahimu.”
(HR Ibnu Majah)

Aku belum pernah melihat orang yang paling lama bersedih daripada al-Hasan. Ia berkata, kita tertawa, sementara bisa jadi Allah yang telah melihat amal-amal yang telah kita perbuat berfirman, ‘Aku tidak mau menerima amal-amal kalian sedikitpun.’”
(Yunus bin ‘Ubaid)

Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”
(HR Abu Daud)

Aku menangis bukan karena takut mati atau karena kecintaanku kepada dunia. Akan tetapi, yang membuatku menangis adalah kesedihanku karena aku tidak bisa lagi berpuasa dan shalat malam.”
(‘Amir bin ‘Abdi Qais)

Aku tidak suka menjadi seorang pedagang budak. Akan tetapi, menjadi pedagang budak lebih aku sukai daripada aku menimbun bahan makanan sambil menunggu naiknya harga yang memberatkan sesama muslim.” (Yazid bin Maisaroh)

Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).” (Fudhail bin ‘Iyadh)

Apa pendapat Anda bila ada seseorang yang pakaiannya terkena air kencing, lalu ia hendak mensucikannya dengan air kencing pula? Mungkinkah air kencing itu dapat mensucikannya? Tentu saja tidak! Kotoran tidak dapat disucikan kecuali dengan sesuatu yang suci. Begitu pula halnya keburukan yang pernah kita lakukan, tidak akan dapat terhapus kecuali dengan memperbanyak melakukan kebaikan.” (Sufyan ats-Tsauri)

Apabila akhirat ada dalam hati, maka akan datanglah dunia menemaninya. Tapi apabila dunia ada di hati maka akhirat tidaklah akan menemaninya. Itu karena akhirat mulia dan dermawan, sedangkan dunia adalah hina” (Abu Sulaiman Ad Daroni)

Apabila Anda berharap agar Allah senantiasa menganugerahkan kepada Anda apa-apa yang Anda cintai dan sukai maka hendaklah Anda senantiasa menjaga dan melaksanakan apa-apa yang dicintai dan disukai oleh Allah.” (Salah seorang ahli hikmah)

Apabila kalian senang Allah ta’ala dan Rasul-Nya mencintai kalian, maka tunaikanlah amanah kalian, dan benarlah jika berbicara, dan bertetanggalah dengan baik kepada tetangga kalian.”
(HR Imam Suyuthi)

Ayahku pernah mengatakan bahwa apabila ‘Ali bin al-Husain selesai berwudhu dan telah bersiap untuk shalat, tubuhnya akan gemetar dan menggigil. Pernah ada seorang lelaki yang bertanya kepadanya tentang hal itu, maka ‘Ali bin al-Husain menjawab, ‘Celakalah Engkau! Tidakkah kau tahu, kepada siapa aku akan menghadap? Dan kepada siapa aku akan bermunajat?’”
(al-’Utaibi)

Mutiara Hikmah dari Imam Hasan Al Bashri
kata mutiara 1

“Wahai anak Adam! Kalian tidak lain hanyalah kumpulan hari, setiap satu hari berlalu maka sebagian dari diri kalian pun ikut pergi.”

Kata mutiara 2

“Diantara tanda berpalingnya Allah Subhanahu Wata’ala dari seorang hamba adalah Allah menjadikan kesibukannya pada hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”

Kata mutiara 3

“Semoga Allah merahmati seorang hamba yang merenung sejenak sebelum melakukan suatu amalan. Jika niatnya adalah karena Allah, maka ia melakukannya. Tapi jika niatnya bukan karena Allah maka ia mengurungkannya.”

Kata mutiara 4

“Tidaklah datang suatu hari dari hari-hari di dunia ini melainkan ia berkata, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku adalah hari yang baru, dan sesungguhnya aku akan menjadi saksi (di hadapan Allah) atas apa-apa yang kalian lakukan padaku. Apabila matahari telah terbenam, maka aku akan pergi meninggalkan kalian dan takkan pernah kembali lagi hingga hari kiamat.”

Kata mutiara 5

“Janganlah Anda tertipu dengan banyaknya amal ibadah yang telah Anda lakukan, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui apakah Allah menerima amalan Anda atau tidak.”

Kata mutiara 6

“Jangan pula Anda merasa aman dari bahaya dosa-dosa yang Anda lakukan, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui apakah Allah mengampuni dosa-dosa Anda tersebut atau tidak.”

Kata mutiara 7

“Saya belum menemukan dalam ibadah, sesuatu yang lebih sulit dari pada shalat di tengah malam.”

Kata mutiara 8

“Seorang mukmin hidup di dunia bagaikan seorang tawanan yang sedang berusaha membebaskan dirinya dari penawanan dan ia tidak akan merasa aman kecuali apabila ia telah berjumpa dengan Allah Subhanahu wata’ala.“

Kata mutiara 9

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kematian, sakit dan sehat (bagi setiap hamba-Nya). Barang siapa mendustakan takdir maka sesungguhnya ia telah mendustakan al-Qur’an. Dan barang siapa mendustakan al-Qur’an, maka sesungguhnya ia telah mendustakan Allah.”

Kata mutiara 10

“Wahai anak Adam, juallah duniamu untuk akhiratmu, niscaya kamu untung di keduanya, dan janganlah kamu jual akhiratmu untuk duniamu, karena kamu akan rugi di keduanya. Singgah di dunia ini sebentar, sedangkan tinggal di akhirat sana sangatlah panjang.”

Seorang pemuda mendatangi al-Hasan al-Bashri dan mengadukan masalah yang sedang ia hadapi kepadanya. Pemuda tersebut berkata, “Saya telah berusaha untuk bisa menjaga shalat malam, akan tetapi sampai saat ini saya masih belum mampu untuk melaksanakannya.” Al-Hasan al-Bashri menjawab, “Dosa-dosamu telah menghalangimu untuk melakukannya.”

Demikianlah, beberapa kalimat penuh hikmah, mutiara islam, dari salah seorang ulama salaf yang patut kita teladani.

Kata Mutiara tentang Cinta

Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:

Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.

Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.

Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.

Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)

Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)

“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Kata-kata mutiara tentang cinta
Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

A’idh Al-Qorni

Semoga bermanfaat.

(Dari Berbagai Sumber)

22 Tanda Iman Anda Sedang Lemah

26/12/2011
Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah. Setidaknya ada 22 tanda yang dijabarkan dalam artikel ini. Tanda-tanda tersebut adalah:

1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab, perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.
Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, “Setiap umatku mendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseirang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begini,’ padahal sebelum itu Rabb-nya telah menutupi, namun kemudian dia menyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya.” (Bukhari, 10/486)

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang si saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.” (Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)

2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (Al-Baqarah:74)

3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak menyimak dalam membaca Al-Qur’an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaan saja. Tidak berkonsentrasi sama sekali. Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, “Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (Tirmidzi, hadits nomor 3479)

4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah. Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu. Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis. Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada. Menunda-nunda pergi shalat Jum’at dan lebih suka barisan shalat yang paling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam neraka.” (Abu Daud, hadits nomor 679)

Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orang munafik. “Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”

Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah rawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.

5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka memperkarakan hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, “Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)

6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.

Ketahuilah, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal:2)

7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pula Anda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, “Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” (An-Nisa:142)

8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.

Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia membencinya –dan kadang beliau mengucapkan: mengingkarinya–, maka dia seperti orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orang yang menyaksikannya.” (Abu Daud, hadits nomor 4345).

Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (Bukhari, hadits nomor 903 dan Muslim, hadits nomor 70)

9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit karena begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget!

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)

Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memuji orang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, “Sungguh engkau telah membinasakan dia atau memenggal punggungnya.” (Bukhari, hadits nomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321)

Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini, “Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama dan alangkah buruknya yang terakhir.” (Bukhari, nomor 6729)

“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hati kiamat, kecuali orang yang adil.” (Shahihul Jami, 1420).

Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)

“Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?” tanya Rasulullah saw. Para sahabat menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. bersabda, “Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong.” (Bukhari, hadits 4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)

10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw. ini, “Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (Shahihul Jami’, 2678)

11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat, Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.” (Ash-Shaff:2-3)

Apakah Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, harus konsisten.

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul dari Anda dalam beberapa hal.

Ingatlah! Kata Rasulullah saw, “Tidak ada iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harga, ia menghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352)

Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., “Orang Islam yang manakah yang paling baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Orang yang muslimin lain selamat dari lisan dan tangannya.” (Bukhari, hadits nomor 9 dan Muslim, hadits nomor 57)

13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal yang syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah! Sebab, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang berada dalam syubhat, berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di dalamnya.” (Muslim, hadits nomor 1599)

Iman Anda pasti dalam keadaan lemah, jika Anda mengatakan, “Gak apa. Ini kan cuma dosa kecil. Gak seperti dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!” Jika sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem lagi.

14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan kebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., “Jangan sekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air di embermu ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya.” (Silsilah Shahihah, nomor 1352)

Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele! Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyingkirkan gangguan dari jalan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya, dan barangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia akan masuk surga.” (Bukhari, hadits nomor 593)

15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak mau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorang mukmin seperti hadits Rasulullah ini, “Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di kepala.” (Silsilah Shahihah, nomor 1137)

16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. “Tidak selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza wa Jalla atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang di antara keduanya,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari, hadits nomor 401)

17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini. Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama. Padahal, Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama) Allah.” (Ash-Shaff:14)

18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhati tegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji.” (Al-Ankabut:2)

Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil. “Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruh perkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar, maka hal itu menjadi kebaikan baginya.” (Muslim)

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal, perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. “Tidaklah segolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada petunjuk itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan.” (Shahihul Jami’, nomor 5633)

20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, “Dunia itu penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang kafir.” (Muslim)

21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya. Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam ucapan Anda.

Bukankah Allah swt. telah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.” (Al-Israa’:53)

Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman. “Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (Al-Qashash:55)

Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (Bukhari dan Muslim)

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak perlu. Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit harta untuk menyambung hidup.

Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31). Bahkan, Allah swt. menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karena itu Allah memerintahkan kita untuk, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Al-Isra’:26)

Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.” (Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).


Sumber : dakwatuna.com

Jangan Bersedih, Semua Hal Akan Terjadi Sesuai Qadha' dan Qadar

26/12/2011
Alangkah indahnya hari ini jika kita awali dengan wajah yang cerah, senyum yang tulus, dan kata-kata penuh semangat dalam kebaikan, tidak ada yang terganggu atau diganggu, yang ada hanyalah manfaat dan manfaat.

Segala sesuatu itu ada dan akan terjadi sesuai dengan ketentuan qadha dan qadar-Nya. Ini merupakan keyakinan orang - orang islam dan para pengikut setia Rasulullah SAW. Yakni, keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak akan pernah ada dan terjadi tanpa sepengetahuan, izin, dan ketentuan-Nya.

" Tiada suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis didalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid : 22)

" Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (QS.Al-Qamar : 49)

" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah - buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
(QS. Al- Baqarah : 115)

Dalam sebuah hadist disebutkan :" Sungguh unik perkara orang mukmin itu ! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu akan menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin."

Rasulullah juga bersabda :"Jika engkau memohon, maka mohonlah kepada Allah, dan engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu selain berupa sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mecelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atasmu. Pena - pena telah kering dan lembaran - lembaran telah dilipat."

Dalam sebuah hadist shahih yang lain disebutkan :"Ketahuilah bahwa apa yang menimpamu tidak akan luput darimu, dan apa yang tidak akan menimpamu tidak akan pernah menimpamu."

Juga diriwayatkan dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda :" Pena telah kering wahai Abu Hurairah, berkaitan dengan apa yang akan engkau hadapi."

Beliau juga bersabda, "Kejarlah apa yang bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata, ' Kalau saja aku melakukan yang begini pasti akan jadi begini.' Tapi katakanlah,' Allah telah mentakdirkan, dan apa yang DIA kehendaki pasti akan DIA lakukan."

Dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda :"Allah tidak menentukan sebuah qadha bagi hamba kecuali qadha' itu baik baginya."

Pernah sebuah pertanyaan tentang kemaksiatan dilontarkan kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba ?" Beliau menjawab," Ya ! Namun dengan syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, dan merasa sangat bersalah."

Allah SWT berfirman, " Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah :216)

Dua bait syair berbunyi :

Ini adalah takdir maka celalah aku atau tinggalkan
Semua takdir akan berjalan walau terhadap lubang jarum


Kejayaan hanya bisa diraih oleh orang-orang yang mampu mengisi usianya dengan penuh kemanfaatan baik bagi diri maupun lingkungan.

Hikmah dari Sang Kelelawar

25/12/ 2011
Pagi itu, matahari begitu indahnya menerobos dedaunan sebatang pohon disebuah dusun pinggir kota. Tampak seorang anak kecil berjalan beriringan dengan seorang setengah baya menuju pematang sawah. Ketika mereka berjalan melintasi jalan dibawah pohon tersebut, tiba – tiba keduanya seperti terkejut, beberapa ekor kelelawar beterbangan tak tentu arah. Mereka rupanya terkejut oleh lewatnya dua orang anak manusia yang berjalan didekat mereka yang sedang nyenyak tidur. Kelelawar tersebut terbang kesana – kemari dengan kacaunya.

Rupanya sinar matahari pagi yang terang benderang itu telah mengacaukan penghilatan mereka. Sehingga para binatang malam itu terbang kesana – kemari tak tentu arah, sampai ada yang menabrak batang pohon, dan ranting pohon yang cukup besar itu.

Sang anak yang menyaksikan kejadian aneh itu, bertanya kepada ayahnya : Pak, mengapa para kelelawar itu terbang tak tentu arah ? Bahkan ada yang menabrak pohon tempatnya ia tidur itu ? Bukankah kelelawar itu penglihatannya tajam dan jeli. Bahkan ditempat gelap pun ia bisa terbang dengan cepat dan lancar. Tetapi kenapa sekarang mereka kelihatannya tidak bisa melihat benda – benda yang ada didepannya ?

“ Nak, mereka itu adalah binatang malam. Justru penglihatan mereka akan sangat jelas ketika hari telah gelap. Sementara jika hari telah terang benderang pandangannya akan menjadi kabur. Bahkan tidak bisa melihat lagi, mereka akan menjadi buta semua ketika hari sedang terang benderang seperti sekarang ini. “

“ Owh, kenapa binatang tersebut aneh ya Pak. Ketika hari gelap mereka bisa melihat, sementara jelas – jelas hari terang benderang kok justru malah penglihatannya menjadi kabur dan tidak bisa melihat sekitarnya ?”

“ Nak, saya pernah mendengar cerita dari Pak Ustad. Katanya : Kelelawar itu adalah salah satu binatang ciptaan Allah yang sengaja dibuat semacam itu, agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Betapa banyak manusia yang buta dan tidak bisa melihat, Saat mereka justru dalam keadaan terang – benderang.

Ketika sehat, banyak rezeki, ketika keluarganya gembira, ilmunya meningkat, dll. Justru saat itu mereka tidak bisa melihat kelebihan yang ada pada dirinya. Itulah saat – saat terang benderang bagi mereka. Tetapi, mereka tidak bisa merasakan hal tersebut.

Tetapi, ketika mereka sedang sakit, sedang tertimpa persoalan, ketika rezekinya sedang menurun, atau ketika sedang gelap, barulah Nampak nikmat Allah SWT yang begitu besarnya bagi kita ummat-Nya.

“ Anakku, itulah gambaran yang dicontohi oleh kelelawar bagi kita manusia. Agar mampu melihat nilai hidup yang sesungguhnya. Hanya orang – orang yang bersikap hati – hati sajalah yang terpelihara dari keadaan semacam itu. Karenanya mumpung kita masih sehat, mumpung masih ada kesempatan, marilah kita berbuat sebaik mungkin. Memanfaatkan waktu kita untuk berbuat baik bagi orang lain. Insya Allah, DIA akan meridhai perjalan hidup kita. “

Seseorang yang memiliki kesehatan, misalnya. Jika ia menyadari, tentu akan merasakan betapa bahagianya ketika melihat orang – orang yang telah mengidap suatu penyakit parah atau tidak memiliki kesehatan.

Akan menjadi sangat penting dan sangat mahal nilainya. Berangkat dari kondisi inilah, seseorang menjadi sadar betapa besar nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada-Nya.

Tetapi, sangat disayangkan. Betapa banyak sekali diantara kita yang lupa untuk mensyukurinya.
1. Seseorang baru bisa merasakan betapa nikmatnya minum ketika berada pada keadaaan sangat haus.
2. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai sehat ketika berada dalam keadaaan sakit.
3. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai rezeki ketika sudah berada dalam keadaaan miskin.
4. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai umur ketika sudah berada dalam keadaan tua renta.
5. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai hidup ketika sudah berada pada kondisi sakratul maut.
6. Dll

Keadaan semua itu oleh Allah telah digambarkan dengan begitu indah dalam kehidupan sekitar kita. Yaitu pada diri binatang malam yang bernama Kelelawar. Yang mana ia baru bisa melihat dengan terang dan jelas ketika hari sudah mulai beranjak senja dan gelap. Tetapi, ketika hari masih siang dan alam terang benderang, kelelawar tersebut tidak dapat melihat dengan jelad dan terang.
Inilah salah satu contoh dan tanda kehidupan, betapa lemah dan terbatasnya kita manusia. Sangat banyak diantara kita yang baru bisa melihat dengan jelas ketika sudah berada pada keadaan yang sudah tidak bisa melihat lagi. Kita baru bisa memahami dngan terang dan jelaas ketika berada pada kondisi yang sudah gelap. Kecuali orang – orang yang beriman yang selalu mensyukuri nikmat-Nya sehingga ia selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Sekarang sebagai orang yang beriman, bagaimana dengan diri kita sendiri ?

a. Apakah harus menunggu sakit lebih dahulu untuk bisa menikmati mahalnya sehat ?
b. Apakah harus menunggu datangnya jatuh miskin lebih dahulu untuk dapat menikmati rezeki – Nya ?
c. Apakah harus menunggu tidak punya uang lebih dahulu untuk dapat merasakan betapa nikmatnya menyantuni fakir miskin ?
d. Apakah harus menunggu menjadi tua lebih dahulu untuk dapat merasakan betapa nikmatnya masa muda ?
e. Apakah harus menunggu gigi sakit lebih dahulu untuk dapat menikmati betapa mahalnya bisa berbicara dengan leluasa ?
f. Apakah harus menunggu waktu yang sempit lebih dahulu untuk bisa menikmati betapa indahnya kesempatan yang kita miliki ini ?
g. Apakah harus menunggu Sakratul maut lebih dahulu untuk mengabdi dan bertaubat kepada Allah SWT ?
h. Na’udzubillahi mindzalik.

Marilah kita berbuat mulai saat ini. Inilah saat yang tepat, mumpung kita menyadari dan pintu hati kita telah dibuka oleh-Nya. Jam ini, menit ini, detik ini juga, untuk dapat mensyukuri dan menikmati karunia yang tiada terhingga dari Allah SWT.

- Mumpung saat ini Iman kita sedang naik !
- Mumpung saat ini kita sedang sehat dan sadar !
- Mumpung saat ini kita masih diberikan kesempatan dan ada rezeki !
- Mumpung saat ini kita sedang berada dibawah cahaya-Nya !
- Dan mumpung saat ini maut belum datang untuk menjemput kita !

Rasulullah SAW pernah berkata kepada Para Sahabatnya :
Jalanilah hidup didunia ini seolah – olah kamu adalah orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan. Apabila kamu berada diwaktu sore, janganlah kamu menunggu waktu pagi. Dan jika kamu berada diwaktu pagi janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah hidupmu didunia ini untuk hidupmu sesudah mati. (HR. Bukhari)

Islam begitu indah dan mahal nilainya. Jangan kita sia – siakan hidayah-Nya yang telah kita terima berupa Iman dan Islam ini. Dengan memahami hal tersebut, insya Allah akan bertambah yaqinlah Iman kita kepada Allah SWT. Maka, ketika kita mengucapkan kalimat Tauhid “ Laa ilaha illallaah “ Niscaya kalimat tersebut akan menghujam tajam dengan kuat dibatin kita. Dan tak mungkin kita lepaskan lagi, kemana saja kita pergi. Insya Allah kalimat keyakinan itu akan selalu bersama kita.

“ Allah, tiada Tuhan ( Yang berhak disembah) kecuali DIA, Tuhan yang mempunyai Arsy yang besar. “ ( QS. An – Naml : 26 )

Subhanallah, sungguh kita akan sangat membutuhkan keberadaan Allah selalu dihati kita, dikeluarga kita, dipekerjaan kita, dan disemua aspek kehidupan kita.
Semua yang ada pada hakikatnya diadakan oleh Allah SWT, dan tentu Allah akan menjaganya. Karena DIA adalah Al Hafiizh ( Yang Maha Menjaga ). Maka sebagai makhluk yang diciptakan oleh-Nya, marilah kita selalu bersyukur dan hanya beribadat hanya kepada –Nya semata. Insya Allah Aamiin.

<< Bertemu Allah Tak Harus Di Syurga >>

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

25/12/2011
Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok. Percayalah, hari ini akan lebih indah daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan doa dan senyuman.

“ Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (Datang) nya.” (QS. An – Nahl : 1)

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi. Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah – buahan sebelum masak ? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.

Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan – kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian–kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana – bencana yang bakal ada didalamnya?

Bukankah, kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan ?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun kebumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai diatasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan berhenti dijalan sebelum sampai kejembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai diatasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai jembatan tersebut dan berhasil dalam menyeberanginya.

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka – buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan – kecemasan yang baru diduga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal ( angan – angan yang terlalu jauh ).

Secara nalar, tindakan itupun tak masuk akal karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang – bayang. Namun ironis, kebanyakan manusia didunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan – ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit, dan krisis ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanya lah bagian dari kurikulum yang diajarkan di sekolah – sekolah setan. Astaghfirullah Al Adzim.

“ Syetan menjanjikan ( Menakut – nakuti ) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. “ (QS.Al-Baqarah : 268)

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada digenggaman yang lain tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan ia akan meninggal, tentu salah besar bila justru menyibukkan diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pernah pula menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini Anda sudah sangat sibuk.

Jika Anda heran, maka lebih mengherankan lagi orang – orang yang berani menebus kesedihansuatu masa yang belum tentu matahari terbit didalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah angan – angan yang berlebihan.

Doaku hari ini: Ya Allah, tetapkan aku dalam keimanan yang kokoh, datangkanlah kebaikan dan jauhkanlah segala keburukan. Aamiin.

La Tahzan !

Sang Pemilik Kurma yang Kikir

24/12/2011
Sebuah pohon kurma tumbuh subur. Daunnya lebat, mayangnya menjuntai sampai kerumah tetangganya yang miskin, banyak anak lagi. Tetapi mereka hanya bisa gigit jari melihatnya. Setiap kurma itu berbuah, pemiliknya memetik lewat rumah tetangganya itu, namun ia tidak meninggalkan sebuahpun untuk anak - anak orang miskin yang sangat ingin menikmati buah kurma tersebut. Bahkan, apabila ada buah yang jatuh dan dipungut anak - anak miskin itu, pemilik kurma merampasnya kembali.

Sampai - sampai buah kurma yang sudah terlanjur dimulut anak - anak miskin itupun dimintanya kembali, '' Ini kurmaku, kalian tak berhak memakan buah ini,'' Hardiknya.

Melihat perlakuan pemilik kurma itu, orang miskin itupun mengadu kepada Rasulullah. Pengaduan ini diterima, dan Rasulullah berjanji akan menyelesaikannya.Ditemuilah pemilik kurma itu oleh Nabi, seraya berkata " Berikanlah pohon kurma yang mayangnya berjuntai kerumah simiskin itu kepadanya. Sebagai gantinya, kau akan memperolehnya nanti di Syurga." Kata Rasulullah.

Tetapi pemilik kurma itu menjawab " Cuma itu tawaranmu ? " Karena sifat kikirnya, tawaran syurga yang diberikan oleh Rasulullah sebagai penggantinya pun ditolaknya. Bahkan dengan mencibirkan mulutnya, pemilik kurma tersebut beranjak pergi meninggalkan Rasulullah SAW. Na'udzubillahi mindzalik.

Dikutip dari kisah bijak orang - orang Sholeh.

Pelajaran Hidup

"Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr 9)

Ingin mengumpulkan harta sebanyak mungkin, dan bakhil mendermakannya selain untuk keinginan nafsunya, adalah tabiat buruk yang disandang banyak manusia. Dengan sifat itu, mereka menyangka bisa meraih keberuntungan. Namun ayat ini justru meyakinkan sebaliknya. Keberuntungan bisa didapatkan ketika seseorang terhindar dari sifat kekikiran. Sifat kikir mengundang banyak sekali kerugian dan keburukan, maka barangsiapa yang terhindar darinya, maka dia terhindar dari banyak kerugian dan keburukan.

Orang yang kikir tak pernah merasakan lapangnya dada, atau puasnya hati saat memiliki. Panasnya hati saat berambisi terhadap sesuatu yang belum dimiliki, melalaikan dirinya dari kebahagiaan yang mestinya dia rasakan karena telah memiliki sesuatu yang bisa dinikmati. Derita ini tidak pernah berkurang kadarnya, meski dia telah berhasil meraih ambisinya. Karena sifat tamaknya segera mengalihkan pandangannya kepada kenikmatan lain, sebelum dia sempat menikmati hasil jerih payahnya. Jika keberhasilannya meraih tujuan tak bisa membuat hati menjadi nyaman dan tenang, lantas bagaimana jika usahanya menemui jalan buntu, betapa hatinya makin terbakar karenanya. Sungguh beruntung, jiwa yang terhindar dari kikir dan bakhil.

”Jauhilah oleh kalian sifat kikir (syuhh). Karena sifat itulah yang membinasakan orang-orang sebelum kalian. Sifat kikir menyuruh mereka berlaku zhalim, maka merekapun berlaku zhalim. Kikir menyuruh mereka memutus kekerabatan, merekapun memutusnya.” (HR Abu Dawud)

Harta yang mestinya berfaedah menenangkan jiwa, juga mengikat sahabat dan kerabat, justru menjadi petaka bagi orang yang bakhil. Padahal persahabatan, persaudaraan dan kekerabatan adalah faktor penting yang mendukung kebahagiaan dan ketenangan. Jauh lebih penting dari sekedar mempertahankan harta dan menimbunnya.

Adalah Qais bin Sa’ad bin Ubadah RA dikenal sebagai orang yang suka berderma. Suatu hari beliau sakit, namun teman-temannya tak kunjung menjenguknya. Beliau merasa penasaran, lalu mencari tahu tentang sebabnya. Hingga kemudian diperoleh jawaban, bahwa mereka malu untuk datang karena masih punya tanggungan hutang kepada beliau. Beliau berkata, ”Alangkah buruknya harta yang menghalangi seseorang untuk menjenguk saudaranya.” Lalu beliau menyuruh untuk diumumkan bahwa siapapun yang memiliki beban hutang kepada Qais, maka diputihkan dan dianggap lunas. Maka sore harinya daun pintunya rusak lantaran banyaknya orang yang menjenguk beliau. Sungguh beruntung orang yang terhindar dari sifat kikir dan bakhil.

Meski sifat kikir diharapkan bisa mendatangkan keuntungan materi bagi pemiliknya, namun tidak demikian kenyataannya. Kikir tak akan menambah harta dunia, apalagi kekayaan akhirat. Orang yang kikir akan luput dari doa malaikat untuk keberkahan orang yang mendermakan hartanya. Justru doa kebangkrutan tiap pagi yang tertuju untuknya. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi bersabda,

”Tiada datang pagi hari yang dilalui hamba Allah, melainkan ada dua malaikat turun. Salah satunya berdoa, ”Ya Allah berilah ganti (yang lebih baik) bagi orang yang berderma.” Sedangkan satu malaikat lagi berdoa, ”Ya Allah, timpakanlah kebangkrutan atas orang yang menahan pemberian.” (HR. Bukhari)

Yang paling parah, sifat kikir menyebabkan seseorang miskin pahala kebaikan. Karena sifat ini merusak hasrat akhirat, menjauhkan pemiliknya dari keberuntungan yang hakiki dan abadi. Hasratnya hanya tertuju untuk dunia yang hina dan fana. Maka kelak, sebagai balasan bagi mereka,

“Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. at-Taubah: 35)

Sungguh kikir adalah salah satu penyakit hati yang paling kronis. Orang yg terjangkit penyakit ini akan mengukur segala sesuatu atas pertimbangan untung rugi atau atas dasar keuntungan materi semata. Karenan, orang yang terjangkit penyakit ini akan sulit sekali untuk berbagi dan memberi kepada orang lain,menstasharufkan hartanya untuk kepentingan keluarga dan dirinya sendiri saja ia enggan untuk melakukannya. Karena itu, meskipun orang yang kikir itu banyak hartanya, sejatinya ia adalah orang yang paling miskin didunia.

Mengapa ? Karena hatinya telah sempit, tidak bisa tenang dan selalu saja dirundung rasa cemas, merasa kurang, bahkan mungkin ia tidak bisa menikmati harta benda yang dimilikinya. Karena itu, sesungguhnya orang yang kikir adalah orang yang paling menderita.

Sifat kikir memang bisa menutup hati dan membuatnya menjadi keras. Oleh karena itu Rasulullah memperingatkan kita untuk senantiasa menjahui sifat kikir ini.Karena sifat kikir itu dapat membakar kebaikan sebagai mana api yang membakar kayu bakar.

Lebih dari itu, dalam kehidupan sehari - hari, orang yang kikir akan terkucil dalam kehidupan bermasyarakat. Siapa orang yang mau berdekatan dan bergaul dengan orang yang kikir ? Orang yang kikir akan selalu jauh dari Allah SWT, jauh dari manusia, dan lebih dekat kepada Neraka.

Allah sangat mengecam orang - orang yang kikir, dengan berfirman" Orang - orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan - Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang - orang kafir siksa yang menghinakan." (QS. An-Nisa : 37)

Allahumma qinaa syuhha anfusanaa. Ya Allah, jauhkanlah diri kami dari kekikiran, Aamiin.

Motivasi Oleh: Bayu Mukti

23/12/2011
Kepribadian Fleksibel dan Kepribadian Bunglon

Kita sering kali salah mengartikan kata fleksibel itu berubah-ubah dan tidak sesuai dengan pendirian. Tapi sebenarnya hal itu salah besar kok. Kalo kepribadian Fleksibel itu suatu kepribadian yang bisa menempatkan diri sesuai dengan kebutuhan, waktu dan tempat. Tapi kita sering kali salah mengartikan kepribadian fleksibel ini sebagai kepribadian bunglon. Kenapa disebut kepribadian bunglon ?? Jawabnya karena bunglon bisa berubah-ubah sesuai dengan tempatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak sepenggal cerita berikut.

“Ada seorang pengusaha bernama Pak X yang mendapatkan banyak sekali masalah di kantornya. Saat sampai di rumah beliau di sambut oleh keluarganya. Saat masih di mobil Pak X tadi diajak mainan mobil-mobilan dengan anaknya. Dan di dalam mobil tadi Pak X dan anaknya main mobil-mobilan.”Ngeng….ngeng….ngeng” kata pak X untuk menghibur anaknya. Setelah itu pak X turun dari mobil dan bersalaman dengan istrinya dan menciumnya. Sesampainya di rumah di meja makan ada mertua dari Pak X dan pak X tadi menyalaminya dan memberikan hormat kepada mertuanya tadi”.

Dalam cerita tersebut sosok Pak X memiliki 3 kepribadian yaitu Pak X yang bersifat kekanak-kanakan,Pak X yang bersifat menjadi seorang suami dan Pak X yang bersifat menghargai dan menghormati orang tua. Inilah yang saya maksud dengan Pribadi yang fleksibel dan memang diperlukan dalam hidup kita sehari-hari khususnya untuk kehidupan bermasyarakat dan berkeluarga. Tapi kebanyakan orang mengira dan tidak mau memiliki kepribadian fleksibel yang mereka kira dan pikir kepribadian fleksibel itu menghancurkan prinsip mereka dan plin plan dalam hidup. Itu salah besar. Mungkin kepribadian yang anda maksud plin plan itu adalah kepribadian bunglon. Kepribadian fleksibel adalah suatu kepribadian yang berubah karena dituntut keadaan tanpa harus merubah prinsip hidup anda. Sedangkan Kepribadian Bunglon adalah suatu kepribadian Plin plan dan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran dan pribadi anda masing.

Kita review saja kisah berikut :

Suatu ketika ada karyawan yang menjelek-jelekkan atasannya saat atasannya belom datang. Tapi saat atasannya lewat di depannya ia berkata “Pak belum pernah ada atasan yang sebaik bapak di kantor ini, atasan di kantor ini dari saya kerja sampai sekarang adalah bapak”. Nah itulah yang namanya kepribadian bunglon yang acap kali antara mulut dan hati tidak sama. Sekarang terserah anda mau memiliki kepribadian yang Fleksibel ato Kepribadian Bunglon


Berpikiran Positif

Salah satu dari berbagai hal yang menghalangi kita dari terjadinya tingkat kemajuan dalam hidup ini adalah kita sering menganggap bahwa pikiran kita sangat terbatas. Hal ini sebagai akibat dari adanya konsep bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang terbatas dan sudah ditentukan oleh takdirnya. Kita semua termasuk saya telah tenggelam dalam pemikiran dan konsep tersebut. Jika kita dalam keadaan negatif atau takut pada suatu hal yang akan terjadi di masa datang, kita selalu saja menarik kesimpulan pada konsep takdir diri kita.

Kita seharusnya terus yakin terhadap diri kita, harus berpikir positif namun bukan berarti harus agresif, tetapi harus yakin dan berpegang teguh pada keyakinan bahwa kita bisa menggapai apa yang kita inginkan.

Orang yang berpikiran negatif selalu saja menerapkan suasana dan kondisi yang negatif pula, sehingga mereka mudah sekali mengalami kesulitan demi kesulitan. Orang yang berpikir positif menarik hal-hal yang positif, sehingga mereka dapat meraih keberhasilan demi keberhasilan. Sedikit sekali orang menyadari bahwa hukum berpikir itu merupakan realitas terbesar, dengan berpikir kita dapat menyelesaikan berbagai hal. Jika kita dapat memahami kekuatan pikiran, kita akan mengawasi pikiran kita dengan hati-hati agar jangan sampai dimasuki dengan pikiran-pikiran yang tidak kita kehendaki.

Kita dapat mengendalikan pikiran kita dengan cara menjaganya agar tidak dimasuki oleh pikiran negatif. Setiap hari kita dapat mempraktekannya dengan mengatakan bahwa tidak ada pikiran yang terbatas yang dapat memasuki otak. Marilah kita hiasi diri kita, rumah kita dan bisnis kita dengan arus pikiran positif. Karena hanya dengan inilah kita akan selalu mendekat dengan hal-hal yang terbaik.


Setiap Langkah Adalah Anugerah
Oleh: Barbara Brown Taylor

Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan nya, bernama Ralph.

Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?" tanya sang profesor.
"Melakukan apa?" kata Ralph.
"Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?"
"Oh," kata Ralph, "Selama perang, saya kira."

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. "Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah," katanya. "Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini."

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.


Kehidupan Yang Berarti

Berapa umur anda saat ini?
20 tahun, 30tahun, 40tahun atau bahkan 5 tahun…
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita membantu kepada sesama.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah … dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?

Pandanglah di sekeliling kita…ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesamanya

Bersyukurlah pada-NYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.


Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan”permainan”.
Ibu Guru menyuruh tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa....tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk,murid-murid mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : “Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?”

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Gurupun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan.

Ibu Guru : “Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya..”


Golongan Darah

Golongan darah dapat mencerminkan watakmu. Believe it or not??!!

Golongan darah A :
Sikapmu lembut, tapi dalam mengambil keputusan nampak tegas. Suka mengalah dan ringan tangan. Suka membantu siapa saja yang sedang dilanda kesusahan. Sekalipun orang yang ditolongnya baru pertama kali dijumpainya, alias belum dikenal.Bahkan terkadang sifat sosialnya itu agak diluar batas kewajaran sebagai manusia. Habis udah tau punya uang pas-pasan misalnya, eh malah diberikan ke orang lain. Tapi ya itu, dia hanya akan memberikan pertolongan berdasarkan perasaan hati nurani alias nggak perlu diminta. Justru pada orang yang terang-terangan meminta padanya, dia amat nggak suka.Orang punya golongan darah A termasuk yang enggak mudah emosi. Meskipun perasaannya sebenarnya tersinggung, tapi nggak diperlihatkannya. Kecuali jika dianggapnya sudah keterlaluan banget, emosinya bisa nggak terkendali.Tapi namanya juga manusia, tetap punya kelemahan. Jika sudah merasa cape dalam mengerjakan sesuatu suka ngedumel/cuap2. he..he..he.. Bicaranya ceplas-ceplos, tanpa peduli pada perasaan orang lain. Pada orang yang jelas-jelas nggak disukainya terlalu diperlihatkan. Boro-boro mau ngobrol, dekat-dekat aja nggak mau.Pada umumnya orang yang memiliki golongan darah A sedikit pemalu. Itu sebabnya untuk bisa masuk lingkungan pergaulan butuh waktu beradaptasi cukup lama.

Golongan darah B :
Otaknya cerdas, sifatnya periang dan rasa humornya tinggi. Demen banget ngobrol, bahkan kalau sudah ketemu orang yang dianggapnya cocok, betah ngobrol sampai berjam-jam lamanya.Orang yang memiliki golongan darah B termasuk orang yang mudah bergaul. Sahabatnya ada di mana-mana. Sikapnya selalu optimis dan jika sudah mengambil keputusan, sulit sekali diubah. Pendiriannya yang keras itulah yang menjadikannya sering meraih sukses. Apa yang dicita-citakannya selalu tercapai.Kelemahan dari orang yang memiliki golongan darah B adalah kurang hati-hati. Suka pamer dan suka dipuji. Bicaranya terkadang seperti nggak pakai kontrol. Nggak jarang sering membuat lawan bicaranya tersinggung.

Golongan darah AB :
Orang yang di dalam tubuhnya mengalir golongan darah AB punya watak yang lain dari yang lain. Kalau boleh disebut, perangainya sangat istimewa yang merupakan gabungan watak atau sifat golongan darah A dan B.Begitu istimewanya, sampai-sampai isi hatinya sulit sekali ditebak, apalagi jalan pikirannya. Kalau dari kulitnya, penampilannya sehari-hari misalnya, lebih condong ke orang yang memiliki golongan darah B, seperti mudah bergaul, selalu optimis dan pendiriannya keras serta suka dipuji. Tapi sebenarnya hatinya sih cenderung ke golongan darah A. Suka mengalah dan murah hati.Bahkan teman-teman dekatnya pun sering menyebutnya sebagai manusia aneh. Habis wataknya bisa berubah 180 derajat hanya dalam waktu sekian menit. Misalnya sedang marah, tiba-tiba dia bisa tertawa terbahak-bahak. Begitu juga jika sedang santai misalnya, bisa saja tiba-tiba dia jadi sedih.Hanya saja orang yang punya golongan darah AB suka kurang percaya diri. Bawaanya selalu curiga!

Golongan darah O:
Rasa percaya dirinya oke. Pendiriannya kuat dan nggak mudah goyah. Apa yang sudah menjadi keputusannya, nggak bisa diubah dengan bujuk rayu. Tapi nggak menutup kemungkinan keputusannya itu bisa diubahnya, hanya dengan teori serta didukung alasan kuat dan masuk akal.Tapi jangan khawtir atau ragu dengan keputusan yang diambilnya. Soalnya, setiap keputusan yang diambilnya, itu merupakan hasil pemikirannya yang matang. Mengingat orang yang memiliki golongan darah O ini bijaksana.Sikap bijaksananya itulah yang membawanya nggak mudah terpengaruh pada lingkungan pergaulan yang buruk. Orang yang memiliki golongan darah O lebih suka nggak punya teman, ketimbang harus masuk lingkungan pergaulan yang buruk.Seperti pepatah mengatakan, tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan orang yang memiliki golongan darah O ini! Kelemahannya, keras kepala dan terkadang pandangannya agak konvensional. Nggak suka mengalah. Dalam perdebatan misalnya, meskipun sudah tahu kalau pendapatnya itu salah, tapi tetap nggak sudi mengakuinya.

So, which one your blood type???

Semoga Bermanfaat ^_^

http://indonesia.heartnsouls.com/cerita/r/c1710.shtml

Tentang Tumbuhan

22/12/2011
Dengan memperhatikan tumbuhan yang tersebar disetiap sudut bumi ini, insya Allah kita semua akan bertambah yakin bahwa Allah sebagai Pencipta Alam Semesta ini berada disetiap sudut kehidupan kita. Dengan merenungi dan mempelajarinya, insya Allah kita semua akan bertemu dengan kebesaran-Nya. Jika saja kita mau memperhatikan hal – hal yang tersaji disekiling kita, sungguh akan begitu banyak kitamenemukan hikmah yang bertebaran disekitarnya untuk kita renungi bersama. Sungguh begitu banyak Al-Quran menyebut tentang tumbuhan.

Mengapa Allah menyebut berulang – ulang keberadaan tumbuhan dan tanaman didalam AlQuran ? Sebab, tumbuhan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan Makhluk hidup dimuka bumi ini. Sebut saja salah satunya adalah Daun. Andaikata Allah tidak menciptakan daun, sungguh malapetaka akan menimpa seluruh makhluk hidup yang ada diplanet bumi ini. Sebab dengan adanya daun terjadilah proses asimilasi yang sangat menakjubkan. Hasil proses tersebut sangat ditunggu – tunggu dan dibutuhkan untuk keperluan hidup mahkluk lainnya, manusia maupun hewan.

Dengan memperhatikan tanaman yang jumlahnya tidak bisa dihitung itu, yang setiap darinya pasti memiliki kegunaan dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan, tentu kita tidak akan sanggup untuk mengungkapkan semuanya. Perhatikanlah setiap proses tumbuhnya daun, bunga, buah, ranting, dahan, dan sebagainya. Semuanya membuktikan bahwa Allah Sang Pencipta adalah satu – satunya Dzat Yang Maha Kreatif dan sangat menyayangi para hamba-Nya.

“ Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh – tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak : Dan dari mayang kurma mengurai tangkai – tangkai yang menjulai. Dan kebun – kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya diwaktu pohonnya berbuah. Dan (Perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda – tanda (Kekuasaan Allah SWT) bagi orang – orang yang beriman.” (QS. Al-An’aam(6): 99)

Dari sekian banyak tanaman yang ada, sekedar contoh sederhana. Cobalah kita perhatikan Daun Teratai yang tumbuh indah diareal perairan. Apakah dikolam, disungai, atau sengaja ditanam dipot – pot bunga. Sesuatu yang luar biasa terjadi pada daun teratai ini. Daunnya cukup lebar. Pada umumnya lebih lebar dari daun tumbuhan yang ada disekitarnya.

Yang cukup mengherankan ialah bahwa daun teratai ini selalu bersih menawan hati. Daun ini tidak pernah kotor. Apabila ada debu yang menempel didaun tersebut, debu itu akan jatuh dan terhapus dengan turunnya air hujan. Air hujan tersebut tidak menempel didaun teratai. Air yang jatuh kedaun tersebut runtuh kebumi bersama dengan debu dan kotoran yang ada didaun itu.

Dengan adanya lapisan daun teratai yang bisa membersihkan permukaan itu, muncullah ide dari Para Ahli dan perancang bangunan pencakar langit. Bangunan yang tinggi itu tentu sulit dibersihkan dari luar karena terlampau tinggi. Maka dengan pertolongan Allah melalui tumbuhan teratai, muncullah ide untuk membuat zat pelapis bangunan. Akhirnya bangunan tetap bersih dengan sendirinya serta menawan bagaikan daun teratai.

 Ternyata butiran – butiran hujan yang bekerja sama dengan system daun teratai, dapat memberikan pertolongan bagi manusia.
 Siapa yang menurunkan hujan, dan siapa pula yang menumbuhkan teratai sehingga hal ini memberikan ilham bagi manusia untuk berkerja dengan inovatif dan kreatif.
 Jawabnya tak bisa lain dan taka ada yang lain, Dialah Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta.

Semoga dengan ikhtibar sederhana tentang tumbuhan yang bernama teratai ini, bisa menambah keyakinan kita kepada Allah SWT bahwa semua yang tercipta didunia ini tidak ada yang sia- sia. Dan kita semua dapat mengambil pelajaran darinya, agar kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya dengan banyak bersyukur kepada-Nya. Insya Allah !

“ Dan kepunyaan Allah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. “ (QS. Al-Baqarah: 115)

<< Bertemu Allah Tak Harus di Syurga >>

Menjaga Lisan !

21/12/2011
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaaf [50] : 18)

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Apabila seseorang hendak berbicara, maka hendaknya dia berpikir sebelum berbicara. Jika ada kebaikan yang bermanfaat pada apa yang akan ia katakan, maka dia hendaklah dia berbicara. Dan jika dia meragukannya, maka dia jangan berbicara sampai dia menjernihkan keraguan itu (dengan menjadikan pembicaraannya baik).”

Kesempurnaan Islam seseorang bisa diukur dari sikapnya terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, baik yang berkaitan dengan dunianya maupun diennya. Oleh karena itu, seorang Muslim hendaknya meninggalkan segala hal/perbuatan yang tidak bermanfaat dan tidak penting. Hal ini juga bertujuan memberikan ketenangan jiwa dan tidak terbebani oleh suatu perkara. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Dari tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (HR. At-TiRmidzi)

Kemarin dulu, saya banyak sekali kerjaan dikantor, maklumlah anak-anak sudah selesai ulangan semester ganjil. Dan kalau selesai ulangan, yang pastinya banyak guru yang tidak masuk disekolah, mereka banyak yang membawa bahan ujian siswa untuk diperiksa dirumah.
Sebagai tata usaha di sekolah tersebut, saya selalu saja hadir. Karena ada saja yang harus kerjakan dikantor. Diantaranya rekap nilai, membuat data siswa, menyusun laporan bulanan, dan lain sebagainya.

Pada hari itu, saya agak lama berada dikantor. Soalnya ada yang ingin saya selesaikan sampai tuntas. Yaitu membuat data siswa kelas enam yang mau dikirim ke kantor dinas dengan segera. Siang itu banyak guru yang sudah pulang. Tinggal saya, pak sekuriti, dan beberapa murid yang masih ada disekolah. Maklumlah namanya anak- anak paling suka bermain. Apalagi ketika selesai ulangan, sudah tidak aktif lagi belajar. Jadi mungkin kesempatan itulah yang banyak digunakan siswa siswi sebagai ajang bermain. Ada juga beberapa siswa yang baca – baca diperpustakaan, namun kebanyakan yang bermain bola, dan lain – lain.

Tak sengaja ketika aku membuat data siswa. Dibelakangku ada beberapa murid kelas 5 SD yang sedang duduk santai didalam kantor. Mereka semua adalah anak – anak perempuan yang terdiri dari beraneka ragam karakter dan sifat. Ada yang baik, ada yang tidak baik, dsb.

Pada saat aku asyik mengetik, tidak disangka aku mendengarkan percakapan singkat mereka. Yang lumayan buat hiburan sambil ngetik, berhubung speaker ditempat kerjaku rusak. Maka candaan anak – anak ini lumayan bisa sedikit menghiburku.

Awalnya mereka bercerita tentang syetan – syetan. Dan menurut kesimpulanku syetan yang mereka ceritakan adalah yang banyak tampil dan main diTelevisi. Salah satu murid berkata, semalam aku melihat bayangan lewat disamping rumahku. Pas ketika itu suara gongongan anjingpun menyertainya. Jadi kesannya seakan – akan kejadian tersebut menambah kesan mistisnya. Dan beberapa anak murid yang lainnyapun kayaknya tampak terbawa suasana ketika itu. Semuanya pada takut dan merinding dengan sedikit nada suara yang terdengar agak serius berkata, ihh seramnya. Tapi ada sebagian murid yang lain menimpali, ahh kamu bohong, masa didunia ini ada syetan, saya gak percaya ada setan didunia ini, kecuali saya sudah lihat dengan mata kepalaku sendiri.

Tapi si empunya cerita mistis tersebut tidak mau kalah, ia tetap menambahkan dengan nada suara agak ditinggikan sedikit, seakan – akan ia tidak mau jika cerita yang dibawakannya tadi merupakan sebuah karangan saja. Lalu ia berkata, ya sudah to, kalau kamu tidak percaya. Yang jelas ini saya bilang betul, bukan main – main. Katanya sambil sedikit manyun.

Kemudian sinia yang tadi membantah cerita itu hanya sebuah kebohongan belaka, akhirnya pun berucap, iyoka tapi walaupun begitu saya tidak takut dengan ko pu cerita setan – setan itu. Sedangkan murid – murid yang lain hanya bengong sambil mendengarkan saja percakapan antara dua orang sahabatnya itu. Tak sengaja saya kemudian mendengar ada satu suara yang kemudian menyahut dari belakang, katanya mungkin itu karna ko tidak tahu sembahyang dan berdoa makanya setan dia datang ganggu ko. Katanya sambil ketawa.

Saya yang mengetik didalam, hanya tertawa geli dan berkata dalam hati, ini anak – anak kebanyakan nonton film horor makanya terbawa sampai kehidupan nyata. Soal benar atau tidaknya cerita mereka. Allahua’lam.

Setelah selesai mereka bercerita yang agak horor tersebut. Tak berselang beberapa menit kemudian ada seorang anak yang bernama Anisa mulai membuka obrolan baru. Seperti cerita yang pertama, untuk cerita yang kedua ini akupun tetap mendegarnya. Walaupun mereka tidak menyangka kalau ternyata saya ikut menyimaknya secara diam-diam walau sambil mengetik.

Si Anisa memulai percakapannya, hai ana, nia, ririn, kalian tahu tidak kalau davina kemarin dia bilang saya katanya ana ko tu pelit karena kemarin katanya ko tidak kasih dia gula-gula, padahal anak yang lain ko kasih. Baru nia, dafina da bilang ko tu cerewet. Katanya nia tu dia tidak tahu hitung baru paling suka bicara banyak, coba malukah, masa pintar bicara baru, tidak tahu menghitung.

Mendengar kata – kata itu, saya sempat kaget sekali sambil beristighfar dalam hati. Mengapa anak – anak ni kok bisa ya membicarakan teman mereka sendiri. Aku sungguh kaget sekali. Kok bisa ya anak – kecil sudah pada pandai dalam bergosip. Ketika mendengar si anisa berkata itu, aku sempat berbalik untuk melihat raut wajah ana dan nia. Dan pastinya kita semua sudah bisa menebak, wajah yang tidak bersahabat mulai nampak pada muka mereka.

Nia dan ana kemudian berkata dengan wajah sedikit cemberut, masa sih dafina bilang begitu. Saya kurang percaya mendengarnya. Ketika mereka menjawab demikian aku kemudian melihat kembali raut wajah mereka yang sedikit cemberut disertai wajah yang seakan-akan kurang percaya. Lalu tanpa disangka-sangka si ririn kemudia mengeluarkan pendapatnya, katanya: ahh Aanisa kau tipu, saya percaya dafina tidak akan bicara seperti itu, karna saya tahu dafina itu anakanya kayak apa. Dia itu orangnya pendiam dan tidak banyak bicara seperti kau. Ko tipu saja to. Saya tahu, nanti besok saya tanya dia ee, kalau ko crita – crita dia jelek. Mendengar hal itu dari si ririn, anisa yang tidak mau kalah, berkata: iyo sudah kalau ko tidak percaya, ko tanya saja dia. Saya tidak takut. Karena itu memang betul kemarin dia yang bilang saya begitu.

Kebetulan ketika itu ada pak sekuriti yang mungkin ikut mendengar ucapan si anisa yang sedang bergosip tidak baik, makanya Beliau sedikit menegur dan mengingatkan ke anisa dan teman-temannya yang lain, beliau berkata : Hai anak- anak kalian kalau sudah tidak ada kegiatan lagi disekolah sebaiknya pulang saja, jangan bicara banyak. Apalagi sampai bicara jelek buat teman yang lain. Nanti Tuhan marah, kamu semua tidak takutkah masuk neraka? Kata Pak sekuriti menegur.

Mendengarkan nasehat beliau, aku sedikit lega. Dan anak – anakpun ketika itu mulai terdiam dan mulai menyiapkan dirinya untuk bersiap – siap untuk pulang. Kecuali si anisa, ia masih tinggal untuk menunggu jemputannya datang. Kebetulan rumahnya yang paling jauh dari teman-temannya yang lain.

Ternyata, ketika itu memang dafina yang mereka ceritakan itu, tidak datang hari itu. Maklumlah biasanya orang itu paling suka bercerita dibelakangnya ketika tidak ada orangnya. Dari semua cerita yang disampaikan anisa, aku juga gak percaya. Karena setahuku memang dafina anaknya baik dan pendiam. Ketika jam istirahat tiba, ia paling suka masuk perpustakaan baca-baca dan bertanya jika dia tidak tahu apa yang dibacanya. Dan anaknya terbilang pandai. Sedangkan si anisa termasuk anak yang pandai juga, hanya saja dia anaknya suka berbicara. Itulah manusia, walaupun rambut sama hitamnya tapi pasti memiliki sifat yang berbeda- beda.

Dari ikhtibar diatas, saya jadi mulai berpikir bahwa dalam hidup ini ternyata kita semua tidak lepas dari gosip – gosip yang bertebaran disekita kita. Ada saja orang – orang yang bercerita dibelakang temannya sendiri. Mungkin inikah yang dinamakan iri ya ? yang mana ia tidak senang jika melihat temannya bahagia, dan bahagia jika melihat temannya sedih. Astaghfirullah Al Adzim.

Berbicara mengenai bahaya lisan memang tidak ada habisnya. Lisan, hanya ada satu di tubuh, tapi betapa besar bahaya yang ditimbulkan olehnya jika sang pemilik tak bisa menjaganya dengan baik. Ada pepatah yang mengatakan “mulutmu adalah harimaumu”, ini menunjukkan betapa bahayanya lisan ketika kita tidak menjaganya, sedangkan pepatah jawa mengatakan ajining diri ono ing lati, yang maknanya bahwa nilai seseorang ada pada lisannya, nilainya akan baik jika lisannya baik, atau sebaliknya.

Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi jaminan surga pada seorang muslim yang dapat menjamin lisannya. Dari Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada di antara kedua dagunya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan/farji), maka aku akan menjamin untuknya surga.” (HR. Al-Bukhari)

Salah satu bentuk kejahatan lisan adalah namimah (adu domba). Kata adu domba identik dengan kebencian dan permusuhan. Sebagian dari kita yang mengetahui bahaya adu domba mungkin akan mengatakan, “Ah, saya tidak mungkin berbuat demikian…” Tapi jika kita tak benar-benar menjaganya ia bisa mudah tergelincir. Apalagi ketika rasa benci dan dengki telah memenuhi hati. Atau meski bisa menjaga lisan dari adu domba, akan tetapi tidak kita sadari bahwa terkadang kita terpengaruh oleh namimah yang dilakukan seseorang. Oleh karena itu kita harus benar – benar hati hati dalam hidup ini, agar tidak terjerumuss menjadi orang yang sama, sebagai penyebar gossip dan suka mengadu domba.

Ketika itu saya memanggil anisa dan mengajaknya bicara dengan baik – baik, kataku : janganlah rasa tidak suka atau hasad kita pada seseorang menjadikan kita berlaku jahat dan tidak adil kepadanya, termasuk dalam hal ini adalah adu domba dan suka bergosip yang tidak baik. Karena betapa banyak perbuatan demikian yang terjadi karena timbulnya dengki di hati. Lebih dari itu, hendaknya kita tidak memendam hasad (kedengkian) kepada saudara kita sesama muslim. Hasad serta namimah adalah akhlaq tercela yang dibenci Allah karena dapat menimbulkan permusuhan, sedangkan Islam memerintahkan agar kaum muslimin bersaudara dan bersatu bagaikan bangunan yang kokoh.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling bermusuhan, dan janganlah kamu menjual barang serupa yang sedang ditawarkan saudaramu kepada orang lain, dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)

Berusaha dan bersungguh-sungguhlah untuk menjaga lisan dan menahannya dari perkataan yang tidak berguna, apalagi dari perkataan yang karenanya saudara kita tersakiti dan terdzalimi. Bukankah mulut seorang mukmin tidak akan berkata kecuali yang baik.

Mendengar nasehatku, si anisa hanya terdiam sambil terlihat raut wajah yang sedih dan menyesali perbuatannya tersebut. Aku bilang, jangan lagi anisa berbuat hal yang demikian, karena terkadang jika kita bercerita yang buruk bagi teman kita yang lain, maka mungkin disuatu tempat yang lain teman kita yang lain juga akan bercerita tentang sesuatu yang buruk tentang kita. Dan Allah akan murka kepada hamba-Nya yang suka berbuat jahat kepada saudaranya yang lain. Maka dari itu mulailah dengan meminta maaf kepada teman yang sudah anisa sakiti dengan kata – kata yang kurang berkenan dihati tersebut. Dan yakinlah sesuatu yang baik akan berbuah kebaikan dan begitupun sebaliknya.

Setelah itu, aku lihat anisa sudah mulai mengurangi kebiasaaanya untuk berbicara yang tidak penting lagi, meskipun banyak bicaranya ( cerewet) tidak bisa hilang, tetapi setelah kuperhatikan kayaknya dia sudah mulai berubah kearah yang lebih baik, Insya Allah !

Semoga Allah Ta’ala selalu melindungi kita dari kejahatan lisan kita dan tidak memasukkan kita ke dalam golongan manusia yang merugi di akhirat dikarenakan lisan yang tidak terjaga, “Allahumma inni a’uudzubika min syarri sam’ii wa min syarri bashori wa min syarri lisaanii wa min syarri maniyyii.” (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kejahatan pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku dan kejahatan maniku.) Aamiin.

Lemah Lembut dan Menahan Amarah !

20/12/2011
Kelemah lembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, iaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidupnya dengan kemarahan dan emosional , akan tertutuplah akal dan fikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diredhai Allah SWT dan rasulNya.

Dan jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya , nescaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan lemah lembut , ia akan mulia di sisi Allah Ta' ala dan makhluk- makhluknya.

Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insyaAllah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Melatih diri untuk dapat memiliki akhlak mulia ini dapat dimulai dengan menahan diri ketika marah dan mempertimbangkan baik buruknya suatu perkara sebelum bertindak. Kerana setiap manusia tidak pernah dipisahkan dari problema hidup, jika ia tidak membekali dirinya dengan akhlak ini, nescaya ia gagal untuk menyelesaikan problemanya.

Demikian agungnya akhlak ini sehingga Rasulullah memuji sahabatnya Asyaj Abdul Qais dengan sabdanya;
" Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan ketenangan ( tidak tergesa - gesa ) ". HR. Muslim

Akhlak mulia ini terkadang diabaikan oleh manusia ketika amarah telah menguasai diri mereka, sehingga tindakannya pun berkesan negatif bagi dirinya ataupun orang lain. Padahal Rasulullah sudah mengingatkan dari sifat marah yang tidak pada tempatnya, sebagaimana beliau bersabda kepada seorang sahabat yang meminta nasihat;

" Janganlah kamu marah." Dan beliau mengulanginya berkali-kali dengan bersabda; "Janganlah kamu marah". HR. Bukhari

Dari hadith ini diambil faedah bahawa marah adalah pintu kejelekan, yang penuh dengan kesalahan dan kejahatan, sehingga Rasulullah mewasiatkan kepada sahabatnya itu agar tidak marah.

Tidak bererti manusia dilarang marah secara mutlak. Namun marah yang dilarang adalah marah yang disebabkan oleh hawa nafsu yang memancing pelakunya bersikap melampaui batas dalam berbicara, mencela, mencerca, dan menyakiti saudaranya dengan kata-kata yang tidak terpuji, yang mana sikap ini menjauhkannya dari kelemahlembutan.

Di dalam hadith yang shahih, Rasulullah shalallahu 'alahi wa sallam bersabda;
" Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah "
Muttafaqqun'alahi

Ulama telah menjelaskan berbagai cara menyembuhkan penyakit marah yang tercela yang ada pada seorang hamba, yiaitu :

1. Berdoa kepada Allah, yang membimbing dan menunjuki hamba-hambaNya ke jalan yang lurus dan menghilangkan sifat-sifat jelek dan hina dari diri manusia. Allah
Taala berfirman;
" Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina."
QS Ghaafir : 60

2. Terus-menerus berzikir pada Allah seperti membaca Al-Quran, bertasbih, bertahlil, dan beristighfar, kerana Allah telah menjelaskan bahawa hati manusia akan tenang
dan tenteram dengan mengingat Allah. Allah berfirman;
" ( Iaitu ) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan "zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia. "
QS Ar-Ra'd : 28

3. Mengingat nash-nash yang menganjurkan untuk menahan marah dan balasan bagi orang-orang yang mampu menahan amarahnya sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam;
" Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia sanggup untuk melampiaskannya, ( kelak di hari kiamat ) Allah akan memanggilnya di hadapan para makhlukNya hingga menyuruhnya memilih salah satu dari bidadari syurga, dan menikahkannya dengan hamba tersebut sesuai dengan kemahuannya "
HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani

4. Merubah kedudukan ketika marah, seperti jika ia marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, dan jikalau ia sedang duduk maka hendaklah ia berbaring, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam;
" Apabila salah seorang diantara kalian marah sedangkan ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk. Kalau telah reda / hilang marahnya ( maka cukup dengan duduk saja ), dan jika belum hendaklah ia berbaring."
Al-Misykat 5114

5. Berlindung dari syaitan dan menghindar dari sebab-sebab yang akan membangkitkan kemarahannya.
Demikianlah jalan keluar untuk selamat dari marah yang tercela. Dan betapa indahnya perilaku seorang muslim jika dihiasi dengan kelemahlembutan dan kasih sayang, kerana tidaklah kelemahlembutan berada pada suatu perkara melainkan akan membuatnya indah. Sebaliknya bila kebengisan dan kemarahan ada pada suatu urusan, nescaya akan menjelekkannya. Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam bersabda;

" Tidaklah kelemah lembutan itu berada pada sesuatu kecuali akan membuatnya indah, dan tidaklah kelembutan itu dicabut kecuali akan menjadikannya jelek."
HR. Muslim

<< Akasyah Adam >>