18/11/2011
(Sesungguhnya Allah telah mencukupkan untukmu semua yang terjadi kemarin, dan Dia akan mencukupkan pula untukmu apa saja yang akan terjadi besok hari)
Ada sebagian orang yang sangat murah hati, ia tidak pernah mempersoalkan hak - haknya yang di dzalimi orang lain. Bahkan, kadang kala ia seperti acuh dalam banyak persoalan yang menyangkut kepentingannya.
Singkatnya, Ia tidak pernah berpikir macam - macam dalam segala hal, tidak suka memperuncing perselisihan, tidak pernah ingin mengorek lebih dalam tentang maksud perkataan orang lain, dan tidak mau direpotkan oleh masalah - masalah kecil seperti ini.
Namun, ada pula orang yang bersifat sebaliknya, tidak punya toleransi, selalu menuntut setiap haknya sekalipun tidak seberapa dan sering memaksakan diri untuk mendapatkan hak-haknya, bahkan yang kadangkala bukan haknya sendiri. Dengan kata lain, ia selalu merasa kurang dengan apa yang ada.
Dan biasanya, orang yang pemurah itu hatinya lebih bisa berkenan, pikirannya lebih tenang dan terhindar dari kegelisahan. Selain itu, ia juga lebih bisa dekat dengan hati banyak orang dan mudah mendapatkan simpati mereka. Karena itulah, pintu - pintu kebahagiaan dan kesuksesan pun lebih terbuka bagi mereka daripada bagi orang - orang yang selalu mengobarkan api permusuhan terhadap sesama hamba-Nya. Orang yang seperti ini biasa suka bermanis - manis kata dan sikap dengan tujuan yang buruk, sehingga mereka selalu dihantui oleh kegelisahan.
Dan akibatnya, ia banyak dibenci orang dan pintu kebahagiaan dan keberhasilan pun tertutup untuknya. Diriwayatkan, setiap kali diminta memilih antara dua hal, Rasulullah SAW selalu memilih yang termudah selama hal itu bukan perkara yang mendatangkan dosa. Jika itu dosa, maka Beliau orang yang paling jauh darinya.
Rasulullah SAW bersabda, " Allah menyayangi hamba yang lemah lembut ketika menjual, membeli, dan ketika menegakkan hukum. "
(Dr. ' Aidh Abdullah Al-Qarni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar