12/11/2011
Sebelum masuk Islam, Sayidina Umar bin Khattab terkenal dengan pedangnya. Ia adalah orang yang bengis dan menjadi musuh bebuyutan Rasulullah dan Para Sahabat. Karena kebengisannya, ia sampai tega mengubur hidup – hidup anak perempuannya sendiri. Tapi, itu dulu. Setelah Islam menyinari hatinya, ia berubah menjadi sosok yang pengasih dan penyayang, bahkan terhadap seekor burung sekalipun. Sungguhpun begitu, karakter aslinya yang tegas dan berani tidak pernah luntur, terutama dalam menegakkan ajaran Islam.
Setelah Sayidina Umar bin Khattab wafat, masyarakat Madinah bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpi, mereka bertanya : “ Apa gerangan yang diperbuat Allah kepadamu ? ”. Allah SWT mengampuniku dan tidak menyiksaku, Jawab Umar ! Lalu apa sebabnya Allah mengampunimu. Apa karena sifat kedermawanan atau keadilanmu selama menjadi khalifah. Atau mungkin arena kezuhudanmu ?? Tanya mereka dalam mimpinya.
“ Bukan karena semua itu. Tetapi begini : Katanya, dalam mimpi itu Umar lalu menceritakan kisahnya dengan Malaikat dialam kubur “.
Ketika jazadnya dibaringkan sendirian diliang kubur, datanglah dua Malaikat kepadanya. Wajahnya seram menakutkan sampai sendi – sendi tulangnya terasa gemetar. “ Akalku melayang karena ketakutan. Dengan kasarnya, dua Malaikat itu lalu memegang tubuhku dan mendudukkan aku untuk diinterogasi, “ Cerita Umar dalam mimpi tersebut.
Namun sebelum ditanya, Umar menceritakan bahwa dia mendengar suara tanpa rupa (Datangnya dari Allah SWT). “ Tinggalkan saja hamba – Ku ini, dan jangan kau takut – takuti.” Mengapa Umar harus kami bebaskan dari siksaan ? Tanya Malaikat.
“Aku tak sampai hati menyiksanya. Sesungguhnya Aku berbelas kasih kepadanya sebagaimana ia berbelas kasih terhadap seekor burung pipit yang dia lepaskan waktu didunia. Karena itulah Aku mengasihinya. “ Kata suara itu.
Kasih saying apa yang pernah dilakukan Umar sampai Allah membebaskannya dari siksaan Malaikat dialam kubur, seperti dalam kisah mimpi orang Madinah itu ?
Ternyata adalah karena ia telah mengasihi seekor burung pipit. Alkisah, suatu hari Sayidina Umar berjalan – jalan sepanjang gang – gang dikota Madinah. Mendadak dipergokinya seorang bocah mempermainkan seekor burung pipit ditangannya. Merasa iba dan kasihan, Umar lalu membeli burung itu. Untuk apa ? Apakah untuk dimiliki dan dijadikan hiasan disangkarnya ? Ternyata tidak ! Burung tersebut kemudian dilepas bebas terbang ke angkasa dengan oleh Sayidina Umar.
Sungguh dibalik sikapnya yang tegas, keras dan berani, ternyata Umar adalah seorang yang berhati lembut dan penuh kasih saying.
Dikutip dari kisah – kisah bijak orang – orang Sholeh.
PELAJARAN HIDUP yang bisa diambil :
Sikap lembut dan kasih sayang akan selalu mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian. Tidak hanya bagi pelakunya, terutama adalah untuk sesuatu (orang) yang menerima curahan kasih sayang itu, karena ia merasa diayomi dan dikasihi. Karena itulah, Allah memerintahkan setiap orang beriman untuk senantiasa menebarkan kasih sayang kepada sesama, bahkan kepada semua makhluk Allah. Allah sendiripun telah mewajibkan atas Diri-Nya sikap kasih sayang. Allah menegaskan : “ Maka katakanlah : Salamun’alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (Yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan diantara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (QS. Al-Anam:54)
Ya, kita memang diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa mengasihi sesame, bahkan terhadap semua makhluk Allah, baik tumbuh – tumbuhan maupun binatang. Bukankah banyak sekali kisah yang menjelaskan betapa gara – gara mengasihi ataupun menyakiti hewan, seseorang bisa masuk syurga ataupun masuk kedalam neraka.
Kisah tentang seorang pelacur yahudi yang masuk syurga karena memberi minum anjing yang kehausan, ataupun kisah tentang seorang perempuan yang masuk neraka gara – gara menyiksa kucing (Seperti yang terdapat dalam hadist Nabi riwayat Imam Muslim). Adalah sedikit kisah yang menunjukkan betapa pentingnya menebarkan kasih sayaang kepada sesamaa makhluk Allah.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda : “ Orang – orang yang penuh dengan sikap kasih sayaang pasti akan dikasihi oleh Allah SWT Yang Maha Pengasih.
“Orang-orang yang selalu mengasihi akan dikasihi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Suci, lagi Maha Tinggi. Oleh karena itu, kasihilah oleh kalian mereka yang di bumi, niscaya kalian dikasihi oleh Dzat Yang ada di langit.” [HR. Ahmad]
Wallahu’alam.
Semoga Bermanfaat !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar