15/12/20
Ada satu penyakit hati yang menyebalkan yang banyak menghinggap masyarakat kita sebagai orang Indonesia yaitu penyakit Smart Ass. Ironisnya penyakit hati ini tidak disadari sebagai hal yang buruk bagi kita, bahkan penyakit hati ini malah sering kita anggap sebagai lelucon. Sehingga “being a smart ass” bagi masyarakat kita sangat wajar. Padahal, bagi saya itu adalah kurang ajar..
Apa itu lelucon Smart Ass?
Lelucon smart Ass ialah istilah ngarang saya untuk lelucon yang isi sebenarnya adalah merendahkan orang lain.
Contohnya: Si A secara serius bertanya, “Aduh, ban gue kempes nih, benerin dimana ya?” Lalu temennya, si B menjawab, ” Ya di tukang tambal ban lah, mas di apotik?..huahahaha”.
Inilah yang saya namakan dengan lelucon Smart Ass. Si A yang ban motornya sedang kempes bertanya pada B dimana benerinnya. Si B membuat lelucon yang isinya merendahkan si A seolah-olah si A terlalu goblok untuk tidak mengetahui bahwa benerin ban itu ya di tukang tambal ban. Padahal kenyataannya, maksud yang ditanyakan oleh si A adalah dimana letak tukang tambal ban. Lelucon ini bagi saya dan pasti bagi si A tidak lucu, karena seolah-olah merendahkan kemampuan otak si A. Meskipun bercanda, tapi ini adalah bercanda yang tidak lucu kalau merendahkan seseorang.
Contoh lain: Dalam awal percakapan telpon. Si A, “Halo, lagi ngapain?” si B menjawab, “Ya lagi nelpon”. Ini juga termasuk lelucon smart ass yang tidak lucu karena merendahkan si A yang seolah-olah terlalu goblok untuk tidak mengetahui bahwa si B itu yang sedang nelpon. Padahal sebenarnnya kan bukan itu maksud si A. Jadi yang sebenarnya goblok siapa?
Contoh lain: Si A, “Hai, lagi makan ya? Pake apa?” Si B jawab, “Pake tangan, masa pake kaki?” Ini juga tipe lelucon smart ass yang tidak lucu. Semua orang juga tahu kalau makan pake tangan, bukan pake kaki. Pertanyaan sebenarnya kan maksudnya pake lauk apa. Jadi sebenarnya yang bodoh siapa?
Contoh lain: A: “Aduh gue haus nih, minum apa ya?” B: ” Ya minum aer, masa minum bensin?” Ini juga salah satu lelucon yang Smart Ass banget.
Inilah lelucon tipical lelucon Indonesia banget. Namun ironisnya lelucon seperti ini justru sangat lazim terdengar di masyarakat kita. Bahkan sering digunakan para komedian kita di televisi untuk berusaha lucu. Padahal, lelucon ini kalau ditiru penonton , yang kebetulan anak-anak misalnya, lelucon seperti ini bisa membentuk pola kebiasaan si anak untuk merendahkan orang lain.
Lelucon seperti ini kalau dijadikan kebiasaan akan membentuk suatu kebiasaan merendahkan orang lain. Buktinya, orang hanya berani membuat lelucon seperti ini tehadap orang yang dianggapnya lebih rendah. Coba kalau kepada atasannya atau kepada orang yang dihormatinya. Berani tidak?
Saya punya saudara yang suka melawak di keluarga. Dia dulu sering membuat lelucon-lelucon seperti ini. Namun setelah saya beri tahu bahwa lelucon seperti ini tidak baik dan tidak lucu, dia berhenti melakukannya. Setelah 6 tahun kemudian, tidak pernah satu leluconpun yang seperti ini terlontar dari mulutnya. Dan dia masih tetap menjadi pelawak kocak di keluarga kami. Berarti kita pun bisa kalau kita mau untuk tidak membuat lelucon buruk seperti ini menjadi kebiasaan kita.
Itulah yang namanya lelucon Smart Ass. Lelucon dengan cara membodohkan pertanyaan seseorang, padahal sebenarnya yang jawablah yang bodoh. Artinya, yang jawab itu seolah-olah lebih pintar tapi sebenarnya, maaf “Pintar - pintar bodoh !
Ketika anda menjadi “korban” lelucon seperti ini, apakah anda akan tersenyum, tersenyum pahit atau malah bete? Jawab yang zuzur yah.. Peace.
http://raksawardana.blogdetik.com/2008/11/20/jokes-smart-ass-tidak-lucu-tau/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar