Anggaplah semua urusan itu Mudah, dan Bersabarlah dengan Pahitnya !
Aku pernah membaca biografi sepuluh orang kaya dan besar didunia yang kehilangan keimanannya kepada Allah. Singkat kata, akhir dari kehidupan mereka adalah penuh dengan penderitaan, masa tuanya sarat dengan makian dan kutukan, dan kebesaran yang pernah mereka miliki berubah menjadi obyek celaan dan hinaan. Dimanakah mereka sekarang ? Dimana harta benda yang pernah mereka tumpuk dan timbun itu ? Dimana pula istana megah yang pernah mereka bangun, dan mana pula kemewahan yang pernah mereka nikmati ? Ternyata, semuanya telah berakhir !
Nasib mereka sangat menyedihkan, ada yang bunuh diri, dibunuh, dipenjara, dan ada pula yang diseret ke pengadilan sebagai balasan atas kemaksiatan, kejahatan dan keculasan mereka. Walhasil, mereka pun menjelma menjadi sosok - sosok yang menderita. Dulu mereka menduga bahwa harta bendanya dapat membeli segala sesuatu. Kebahagiaan, cinta, kesehatan, dan keremajaan.
Namun, kini baru sadar bahwa kebahagiaan hakiki, cinta sejati, kesehatan dan keremajaan yang sempurna ternyata tidak dapat dibeli dengan harta benda. Ya, dipasar - pasar mereka bisa saja membeli kehidupan semu, cinta yang palsu, dan kesehatan yang menipu. Tetapi harta duniawi tidak akan mampu membeli hati nurani, tidak akan mampu menanamkan cinta, dan tidak bisa menciptakan ketenangan.
Tak ada yang lebih bahagia dari orang yang beriman kepada Allah. Mereka hidup diatas petunjuk cahaya dari Allah, selalu menginstrospeksi diri, melakukan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Allah berfirman, ' Barangsiapa berbuat kebaikan, baik laki - laki maupun perempuan, sedang dia beriman, maka kami akan hidupkan dia dengan kehidupan yang baik dan kami akan berikan pahala mereka dengan yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan.' (QS. An-Nahl:97)
<< Orang yang tak menghendaki kebahagiaan bukan orang yang bahagia >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar