14/12/2011
Terkadang lupa menjadikan kita sedih, marah, atau bahkan sampai membuat kita merasa sangat kecewa dan jengkel dibuatnya. Dengannya kita bisa menjadi kerepotan dan aktifitas apasaja yang kita lakukan menjadi tidak bisa berjalan lancar dan baik karenanya.
Lupa membawa dompet, padahal kita sudah berada ditengah perjalanan. Karena begitu pentingnya dompet itu maka kita harus kembali untuk mengambilnya. Yang pastinya akan memakan waktu dan sedikit rasa kecewa yang menyesak didada. Lupa membawa Flashdisk, padahal ada beberapa data penting yang ingin di print darinya, yang sebenarnya sudah dipersiapkan sejak semalam. Dan masih banyak lupa – lupa yang lainnya yang pasti pernah kita alami bersama.
Apakah salah jika ada orang yang lupa, pastinya kita tidak bisa menyalahkannya 100 %, sebab ia memang lupa. Itulah yang telah terjadi, lantas mau apalagi namanya juga orang lupa. Mungkin itu jawaban yang sering kita jumpai disekitar kita.
Bahkan saya sendiri pernah lupa. Ketika itu saya dan seorang teman sekantor pergi makan siang diwarung makan, dan ketika selesai makan kami hendak pulang lalu lupa membayar makanannya. Pas dikantor baru saya ingat kalau ternyata saya belum membayar makanan tersebut. Itu terjadi karena pada saat kami selesai makan, datang seorang teman lama bersama rombongannya. Selama beberapa menit kami terlibat obrolan singkat bercanda namun serius. Setelah itu kami berpamitan dan langsung saja keluar mengambil kendaraan kemudian pulang.
Karena warungnya sangat ramai, jadi sang pemilik warungnya juga tidak memperhatikan keberadaan kami. Sehingga ketika kami keluar dari rumah makan tersebut, dianggapnya mungkin kami telah membayarnya dikasir. Barulah pulang kerja, saya kembali ketempat itu untuk mohon maaf atas kekhilafan kami dan sekaligus membayarnya.
Lupa merupakan kejadian yang tidak kita sengaja, maka sesungguhnya kejadian ini justru disengaja oleh Sang Pengatur Kehidupan. Tidak ada yang kebetulan didunia ini. Semuanya telah diatur oleh-Nya. Apa saja yang sudah terjadi tidak bisa diubah. Karena kejadian tersebut sudah terekam oleh perjalanan sang waktu. Artinya, apa saja yang sudah terjadi semuanya sudah tertulis dan akan menjadi ketetapan-Nya. Tetapi sebelum segalanya terjadi, kita wajib untuk berhati – hati dan berusaha sesuai kehendak dan keinginan kita.
Paling tidak dari kejadian lupa itu, kita bisa melihat bahwa serentetan peristiwa lupa yang terjadi pada kehidupan tidaklah selalu membuahkan hal yang menyedihkan dan menjengkelkan. Malah mungkin sebaliknya kita dapat bersyukur karenanya dan berterimakasih kepada-Nya. Karena dengan peristiwa tersebut kita bisa belajar dan mengambil hikmahnya.
Sebagai ikhtibar sederhana, pernah suatu hari saya lupa dimana menaruh kunci motor, padahal motor tersebut baru saja saya pakai. Seisi rumah saya mintai tolong untuk membantu mencarinya. Tetapi hamper sejam lebih belum juga ketemu.
Sampai – sampai dalam hati ini sempat berburuk sangka kepada tetangga yang kebetulan tadi membawa anak kecilnya main dirumah. Jangan – jangan dipakai mainan oleh anaknya, terus jatuh ditempat yang tersembunyi. Tetapi dengan tetap berusaha untuk berpikir positif, kami tetap mencarinya.
Ketika kami semua mencari kunci yang tiba – tiba hilang itu, tanpa disangka – sangka saya menemukan bros kesayanganku yang sudah dua tahun tidak ketemu, yang saya anggap sudah hilang. Betapa senangnya hatiku, karena bros tersebut sangat berarti sebab memiliki sejarah dan kenangan tersendiri.
Anehnya, setelah saya menemukan bros tersebut, tidak lama kemudian kunci yang saya cari – cari itupun akhirnya ketemu juga. Bahkan ketemunya ditempat yang paling mudah untuk dilihat dan ditemukan. Subhanallah !
Allah SWT telah membantu saya menemukan bros yang telah hilang sekian lama itu dengan cara yang sangat unik, yaitu dengan membuat hilang lebih dulu benda yang lainnya. Begitulah kira – kira salah satu cara Allah dalam menunjukkan kekuasaan-Nya. Memberikan sebuah hikmah dan pembelajaran kepada saya melalui peristiwa lupa, yang bisa saja saya menjadi tidak suka dan jengkel dengan peristiwa tersebut. Astaghfirullah Al Adzim.
“ Dan jika kamu menghitung – hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar – benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18)
Dengan kejadian lupa diatas, kita kembali bertemu dengan kekuasaan-Nya. DIA yang mengatur segala persoalan hidup manusia, DIA yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada kita semua Ummat-Nya. Termasuk ketika kita lupa, karena Allah selalu ingin memberikan yang terbaik bagi kita semuanya. Agar kita bisa terus belajar dari setiap peristiwa ataupun kejadian yang datang menghampiri diri ini. Hingga kedepannya kita bisa menjadi lebih baik lagi. Insya Allah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar