Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang di blogku ^_^ BINGKAI HATI: Hikmah dari Sang Kelelawar

Hikmah dari Sang Kelelawar

25/12/ 2011
Pagi itu, matahari begitu indahnya menerobos dedaunan sebatang pohon disebuah dusun pinggir kota. Tampak seorang anak kecil berjalan beriringan dengan seorang setengah baya menuju pematang sawah. Ketika mereka berjalan melintasi jalan dibawah pohon tersebut, tiba – tiba keduanya seperti terkejut, beberapa ekor kelelawar beterbangan tak tentu arah. Mereka rupanya terkejut oleh lewatnya dua orang anak manusia yang berjalan didekat mereka yang sedang nyenyak tidur. Kelelawar tersebut terbang kesana – kemari dengan kacaunya.

Rupanya sinar matahari pagi yang terang benderang itu telah mengacaukan penghilatan mereka. Sehingga para binatang malam itu terbang kesana – kemari tak tentu arah, sampai ada yang menabrak batang pohon, dan ranting pohon yang cukup besar itu.

Sang anak yang menyaksikan kejadian aneh itu, bertanya kepada ayahnya : Pak, mengapa para kelelawar itu terbang tak tentu arah ? Bahkan ada yang menabrak pohon tempatnya ia tidur itu ? Bukankah kelelawar itu penglihatannya tajam dan jeli. Bahkan ditempat gelap pun ia bisa terbang dengan cepat dan lancar. Tetapi kenapa sekarang mereka kelihatannya tidak bisa melihat benda – benda yang ada didepannya ?

“ Nak, mereka itu adalah binatang malam. Justru penglihatan mereka akan sangat jelas ketika hari telah gelap. Sementara jika hari telah terang benderang pandangannya akan menjadi kabur. Bahkan tidak bisa melihat lagi, mereka akan menjadi buta semua ketika hari sedang terang benderang seperti sekarang ini. “

“ Owh, kenapa binatang tersebut aneh ya Pak. Ketika hari gelap mereka bisa melihat, sementara jelas – jelas hari terang benderang kok justru malah penglihatannya menjadi kabur dan tidak bisa melihat sekitarnya ?”

“ Nak, saya pernah mendengar cerita dari Pak Ustad. Katanya : Kelelawar itu adalah salah satu binatang ciptaan Allah yang sengaja dibuat semacam itu, agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Betapa banyak manusia yang buta dan tidak bisa melihat, Saat mereka justru dalam keadaan terang – benderang.

Ketika sehat, banyak rezeki, ketika keluarganya gembira, ilmunya meningkat, dll. Justru saat itu mereka tidak bisa melihat kelebihan yang ada pada dirinya. Itulah saat – saat terang benderang bagi mereka. Tetapi, mereka tidak bisa merasakan hal tersebut.

Tetapi, ketika mereka sedang sakit, sedang tertimpa persoalan, ketika rezekinya sedang menurun, atau ketika sedang gelap, barulah Nampak nikmat Allah SWT yang begitu besarnya bagi kita ummat-Nya.

“ Anakku, itulah gambaran yang dicontohi oleh kelelawar bagi kita manusia. Agar mampu melihat nilai hidup yang sesungguhnya. Hanya orang – orang yang bersikap hati – hati sajalah yang terpelihara dari keadaan semacam itu. Karenanya mumpung kita masih sehat, mumpung masih ada kesempatan, marilah kita berbuat sebaik mungkin. Memanfaatkan waktu kita untuk berbuat baik bagi orang lain. Insya Allah, DIA akan meridhai perjalan hidup kita. “

Seseorang yang memiliki kesehatan, misalnya. Jika ia menyadari, tentu akan merasakan betapa bahagianya ketika melihat orang – orang yang telah mengidap suatu penyakit parah atau tidak memiliki kesehatan.

Akan menjadi sangat penting dan sangat mahal nilainya. Berangkat dari kondisi inilah, seseorang menjadi sadar betapa besar nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada-Nya.

Tetapi, sangat disayangkan. Betapa banyak sekali diantara kita yang lupa untuk mensyukurinya.
1. Seseorang baru bisa merasakan betapa nikmatnya minum ketika berada pada keadaaan sangat haus.
2. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai sehat ketika berada dalam keadaaan sakit.
3. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai rezeki ketika sudah berada dalam keadaaan miskin.
4. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai umur ketika sudah berada dalam keadaan tua renta.
5. Seseorang baru bisa merasakan betapa mahalnya nilai hidup ketika sudah berada pada kondisi sakratul maut.
6. Dll

Keadaan semua itu oleh Allah telah digambarkan dengan begitu indah dalam kehidupan sekitar kita. Yaitu pada diri binatang malam yang bernama Kelelawar. Yang mana ia baru bisa melihat dengan terang dan jelas ketika hari sudah mulai beranjak senja dan gelap. Tetapi, ketika hari masih siang dan alam terang benderang, kelelawar tersebut tidak dapat melihat dengan jelad dan terang.
Inilah salah satu contoh dan tanda kehidupan, betapa lemah dan terbatasnya kita manusia. Sangat banyak diantara kita yang baru bisa melihat dengan jelas ketika sudah berada pada keadaan yang sudah tidak bisa melihat lagi. Kita baru bisa memahami dngan terang dan jelaas ketika berada pada kondisi yang sudah gelap. Kecuali orang – orang yang beriman yang selalu mensyukuri nikmat-Nya sehingga ia selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Sekarang sebagai orang yang beriman, bagaimana dengan diri kita sendiri ?

a. Apakah harus menunggu sakit lebih dahulu untuk bisa menikmati mahalnya sehat ?
b. Apakah harus menunggu datangnya jatuh miskin lebih dahulu untuk dapat menikmati rezeki – Nya ?
c. Apakah harus menunggu tidak punya uang lebih dahulu untuk dapat merasakan betapa nikmatnya menyantuni fakir miskin ?
d. Apakah harus menunggu menjadi tua lebih dahulu untuk dapat merasakan betapa nikmatnya masa muda ?
e. Apakah harus menunggu gigi sakit lebih dahulu untuk dapat menikmati betapa mahalnya bisa berbicara dengan leluasa ?
f. Apakah harus menunggu waktu yang sempit lebih dahulu untuk bisa menikmati betapa indahnya kesempatan yang kita miliki ini ?
g. Apakah harus menunggu Sakratul maut lebih dahulu untuk mengabdi dan bertaubat kepada Allah SWT ?
h. Na’udzubillahi mindzalik.

Marilah kita berbuat mulai saat ini. Inilah saat yang tepat, mumpung kita menyadari dan pintu hati kita telah dibuka oleh-Nya. Jam ini, menit ini, detik ini juga, untuk dapat mensyukuri dan menikmati karunia yang tiada terhingga dari Allah SWT.

- Mumpung saat ini Iman kita sedang naik !
- Mumpung saat ini kita sedang sehat dan sadar !
- Mumpung saat ini kita masih diberikan kesempatan dan ada rezeki !
- Mumpung saat ini kita sedang berada dibawah cahaya-Nya !
- Dan mumpung saat ini maut belum datang untuk menjemput kita !

Rasulullah SAW pernah berkata kepada Para Sahabatnya :
Jalanilah hidup didunia ini seolah – olah kamu adalah orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan. Apabila kamu berada diwaktu sore, janganlah kamu menunggu waktu pagi. Dan jika kamu berada diwaktu pagi janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah hidupmu didunia ini untuk hidupmu sesudah mati. (HR. Bukhari)

Islam begitu indah dan mahal nilainya. Jangan kita sia – siakan hidayah-Nya yang telah kita terima berupa Iman dan Islam ini. Dengan memahami hal tersebut, insya Allah akan bertambah yaqinlah Iman kita kepada Allah SWT. Maka, ketika kita mengucapkan kalimat Tauhid “ Laa ilaha illallaah “ Niscaya kalimat tersebut akan menghujam tajam dengan kuat dibatin kita. Dan tak mungkin kita lepaskan lagi, kemana saja kita pergi. Insya Allah kalimat keyakinan itu akan selalu bersama kita.

“ Allah, tiada Tuhan ( Yang berhak disembah) kecuali DIA, Tuhan yang mempunyai Arsy yang besar. “ ( QS. An – Naml : 26 )

Subhanallah, sungguh kita akan sangat membutuhkan keberadaan Allah selalu dihati kita, dikeluarga kita, dipekerjaan kita, dan disemua aspek kehidupan kita.
Semua yang ada pada hakikatnya diadakan oleh Allah SWT, dan tentu Allah akan menjaganya. Karena DIA adalah Al Hafiizh ( Yang Maha Menjaga ). Maka sebagai makhluk yang diciptakan oleh-Nya, marilah kita selalu bersyukur dan hanya beribadat hanya kepada –Nya semata. Insya Allah Aamiin.

<< Bertemu Allah Tak Harus Di Syurga >>

1 komentar:

  1. terima kasih banyak sudah membantu mengingatkan sungguh bikin merinding baca nya. IZIN share ya

    BalasHapus